PENGARAUH DOA UNTUK KESEMBUHAN
Commission on Scientific Signs of Qur’an & Sunnah
Adalah lembaga pengkajian aspek Sains & teknologi dalam
Al-Qur’an dan Sunnah. Didirikan pada tahun 1987 di bawah suvervisi Rabithah
Alam Islami di Makkah Al-Mukarromah. Penggagasnya adalah seorang ulama asal
Yaman, Syekh Abdul Majid Zendani. Beliau adalah seorang ahli farmasi yang
sangat menguasasi sains moderen, tafsir dan hadits. Sekarang dipimpin oleh
Syekh Dr. Abdullah Al-Mushlih, seorang ulama Saudi Arabia.
***
Setiap kita mengunjungi orang sakit, kita selalu mendoakannya
agar diberi Allah kesembuhan. Namun, sejauh mana keyakinan kita terhadap
pengaruh do’a yang kita ucapkan tersebut terhadap kesembuhan orang yang kita
kunjungi tadi? Jangan-jangan kita mengucapkannya hanya sekedar kebiasaan;
dengan kata lain sebatas diucapkan dengan lisan, tanpa diiringi keyakinan bahwa
doa’ tersebut merupakan salah satau metode pengobatan yang diajarkan
Rasululullah Saw kepada umatnya.
Lantas, apa pengaruh do’a terhadap kesembuhan? Inilah yang
dipelajari Dr. Dhiyak Al-Haj Husen, seorang pakar kesehatan bidang rematik di
Ingris, anggota Asosiasi Pengobatan Sakit Punggung dan Akupuntur Ingris dan
juga anggota Asosiasi Pengobatan Sakit Punggung Dengan Laser di Amerika.
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukannya menggabungkan metode
pengobatan moderen dengan metode Nabi (Thibbunnabawi) dengan tujuan mengetahui
dengan pasti sejauh mana efektifitas Laser yang dibarengi dengan do’a dalam
mengobati penyakit punggung / tulang belakang yang diderita para pasiennya.
Dr Dhiyak menjelaskan bahwa penyakit bagain belakang / punggung
adalah yang paling banyak diderita manusia saat ini setelah rematik,
berdasarkan kunjungan para penderita ke dokter. Dalam berbagai penelitian
dijelaskan bahwa hamper 80 % penghuni bumi saat ini pernah menderita sakit di
bagian bawah punggung semasa hidup mereka.
Melihat adanya efek samping dari obat-obat dan konsentrasi para
pakar kesehatan hanya terhadap aspek fisik tanpa peduli terhadap aspek rohani
maka muncul berbagai tawaran untuk menggunakan pengobatan komprehensif
(penyempurna) seperti kemoterapi, akupuntur, laser dan pengobatan fisik-psiskis
seperti meditasi (merenung) dan doa untuk kesmebuhan.
Berdasarkan pemikiran tersebut saya menggabungkan antara metode
pengobatan moderen dengan pengoatan Nabi (Thibbunnabawi) dalam penelitian /
eksperimen yang saya lakukan. Hal tersbeut saya lakukan untuk mengetahui secara
pasti efektifitas Laser dengan do’a dalam mengobati sakit punggung yang
diderita para pasien.
Saya menerapkan metode tersebut kepada 40 pasien yang umur
mereka berkisar antara 30 sampai 65 tahun. Semua mereka adalah penderita
penyakit punggung lebih dari tiga bulan. Para pasien tersebut dibagi menjadi
dua kelompok. Kelompok pertama dengan menggunakan sinar laser ringan saja di
tempat-tempat / titik-titik akupuntur sebanyak 40 titik di semua tubuh mereka.
Kelompok kedua dengan melakukan hal yang sama, namun ditambah dengan do’a yang
diajarkan Rasul Saw :
أسأل الله العظيم رب
العرش العظيم أن يشفيك
“Aku memohon pada Allah yang Maha Agung, Tuhan Pencipta
singgasana yang agung agar berkenan menyembuhkanmu”
Do’a tersebut saya baca sebanyak tujuh kali setiap titik
akupuntur saat menggunakan laser, tanpa didengar dan diketahui oleh sang pasien
bahwa saya menggunakan do’a agar terhindar dari mispersepsi.
Penilaian tingkat rasa sakit dan sejauh mana kemampuan pasien
untuk membungkuk (ruku’) diakukan langsung setelah selesai terapi, kemudian
setelah 4 pekan, 8 pekan, 12 pekan dan setelah 6 bulan.
Hasilnya sangat mengagumkan. Kelompok dengan menggunakan do’a
ternyata sudah mengalami proses kesembuhan secera signifikan sejak selesai
terapi dan terus meningkat kesembuhannya sampai setelah enam bulan berikutnya.
Sedangkan yang tidak menggunakan do’a hanya megalami sedikit perubahan sejak
selesai terapi dan setelah beberapa pekan saja. Setelah dua bulan rasa sakit
datang kembali.
Subahanallah…
Sebuah hasil penelitian seorang pakar yang sangat mengagumkan
dan dapat dipercaya kebenarannya. Sebab itu, Lembaga Saintifik dalam Qur’an dan
Sunnah (Commission on Scientific Signs of Qur’an & Sunnah) mengajak untuk
memperbanyak do’a saat Anda menghadapi sakit, apakah yang sakit itu
istri/suami, anak-anak, karib kerabat dan siapa saja yang Anda kunjungi. Dengan
penuh keyakinan do’a Anda dikabulkan Allah. Anda pasti akan menyaksikan
hasilnya dengan izin Allah.
Separah apapun penyakit yang diderita, maka jangan sekali-kali
berputus asa akan rahmat Allah. Kewajiban kita meminta kepada Allah yang Maha
Agung, Tuhan Pencipta singgasana yang agung agar berkenan menyembuhkan penyakit
kita.. Amin..
(Majalah Al-I’jaz Al-Ilmi No 30, Jumadil Akhir 1429)
Commission on Scientific Signs of Qur’an & Sunnah
Adalah lembaga pengkajian aspek Sains & teknologi dalam
Al-Qur’an dan Sunnah. Didirikan pada tahun 1987 di bawah suvervisi Rabithah
Alam Islami di Makkah Al-Mukarromah. Penggagasnya adalah seorang ulama asal
Yaman, Syekh Abdul Majid Zendani. Beliau adalah seorang ahli farmasi yang
sangat menguasasi sains moderen, tafsir dan hadits. Sekarang dipimpin oleh
Syekh Dr. Abdullah Al-Mushlih, seorang ulama Saudi Arabia.
***
Setiap kita mengunjungi orang sakit, kita selalu mendoakannya
agar diberi Allah kesembuhan. Namun, sejauh mana keyakinan kita terhadap
pengaruh do’a yang kita ucapkan tersebut terhadap kesembuhan orang yang kita
kunjungi tadi? Jangan-jangan kita mengucapkannya hanya sekedar kebiasaan;
dengan kata lain sebatas diucapkan dengan lisan, tanpa diiringi keyakinan bahwa
doa’ tersebut merupakan salah satau metode pengobatan yang diajarkan
Rasululullah Saw kepada umatnya.
Lantas, apa pengaruh do’a terhadap kesembuhan? Inilah yang
dipelajari Dr. Dhiyak Al-Haj Husen, seorang pakar kesehatan bidang rematik di
Ingris, anggota Asosiasi Pengobatan Sakit Punggung dan Akupuntur Ingris dan
juga anggota Asosiasi Pengobatan Sakit Punggung Dengan Laser di Amerika.
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukannya menggabungkan metode
pengobatan moderen dengan metode Nabi (Thibbunnabawi) dengan tujuan mengetahui
dengan pasti sejauh mana efektifitas Laser yang dibarengi dengan do’a dalam
mengobati penyakit punggung / tulang belakang yang diderita para pasiennya.
Dr Dhiyak menjelaskan bahwa penyakit bagain belakang / punggung
adalah yang paling banyak diderita manusia saat ini setelah rematik,
berdasarkan kunjungan para penderita ke dokter. Dalam berbagai penelitian
dijelaskan bahwa hamper 80 % penghuni bumi saat ini pernah menderita sakit di
bagian bawah punggung semasa hidup mereka.
Melihat adanya efek samping dari obat-obat dan konsentrasi para
pakar kesehatan hanya terhadap aspek fisik tanpa peduli terhadap aspek rohani
maka muncul berbagai tawaran untuk menggunakan pengobatan komprehensif
(penyempurna) seperti kemoterapi, akupuntur, laser dan pengobatan fisik-psiskis
seperti meditasi (merenung) dan doa untuk kesmebuhan.
Berdasarkan pemikiran tersebut saya menggabungkan antara metode
pengobatan moderen dengan pengoatan Nabi (Thibbunnabawi) dalam penelitian /
eksperimen yang saya lakukan. Hal tersbeut saya lakukan untuk mengetahui secara
pasti efektifitas Laser dengan do’a dalam mengobati sakit punggung yang
diderita para pasien.
Saya menerapkan metode tersebut kepada 40 pasien yang umur
mereka berkisar antara 30 sampai 65 tahun. Semua mereka adalah penderita
penyakit punggung lebih dari tiga bulan. Para pasien tersebut dibagi menjadi
dua kelompok. Kelompok pertama dengan menggunakan sinar laser ringan saja di
tempat-tempat / titik-titik akupuntur sebanyak 40 titik di semua tubuh mereka.
Kelompok kedua dengan melakukan hal yang sama, namun ditambah dengan do’a yang
diajarkan Rasul Saw :
أسأل الله العظيم رب
العرش العظيم أن يشفيك
“Aku memohon pada Allah yang Maha Agung, Tuhan Pencipta
singgasana yang agung agar berkenan menyembuhkanmu”
Do’a tersebut saya baca sebanyak tujuh kali setiap titik
akupuntur saat menggunakan laser, tanpa didengar dan diketahui oleh sang pasien
bahwa saya menggunakan do’a agar terhindar dari mispersepsi.
Penilaian tingkat rasa sakit dan sejauh mana kemampuan pasien
untuk membungkuk (ruku’) diakukan langsung setelah selesai terapi, kemudian
setelah 4 pekan, 8 pekan, 12 pekan dan setelah 6 bulan.
Hasilnya sangat mengagumkan. Kelompok dengan menggunakan do’a
ternyata sudah mengalami proses kesembuhan secera signifikan sejak selesai
terapi dan terus meningkat kesembuhannya sampai setelah enam bulan berikutnya.
Sedangkan yang tidak menggunakan do’a hanya megalami sedikit perubahan sejak
selesai terapi dan setelah beberapa pekan saja. Setelah dua bulan rasa sakit
datang kembali.
Subahanallah…
Sebuah hasil penelitian seorang pakar yang sangat mengagumkan
dan dapat dipercaya kebenarannya. Sebab itu, Lembaga Saintifik dalam Qur’an dan
Sunnah (Commission on Scientific Signs of Qur’an & Sunnah) mengajak untuk
memperbanyak do’a saat Anda menghadapi sakit, apakah yang sakit itu
istri/suami, anak-anak, karib kerabat dan siapa saja yang Anda kunjungi. Dengan
penuh keyakinan do’a Anda dikabulkan Allah. Anda pasti akan menyaksikan
hasilnya dengan izin Allah.
Separah apapun penyakit yang diderita, maka jangan sekali-kali
berputus asa akan rahmat Allah. Kewajiban kita meminta kepada Allah yang Maha
Agung, Tuhan Pencipta singgasana yang agung agar berkenan menyembuhkan penyakit
kita.. Amin..
(Majalah Al-I’jaz Al-Ilmi No 30, Jumadil Akhir 1429)
Commission on Scientific Signs of Qur’an & Sunnah
Adalah lembaga pengkajian aspek Sains & teknologi dalam
Al-Qur’an dan Sunnah. Didirikan pada tahun 1987 di bawah suvervisi Rabithah
Alam Islami di Makkah Al-Mukarromah. Penggagasnya adalah seorang ulama asal
Yaman, Syekh Abdul Majid Zendani. Beliau adalah seorang ahli farmasi yang
sangat menguasasi sains moderen, tafsir dan hadits. Sekarang dipimpin oleh
Syekh Dr. Abdullah Al-Mushlih, seorang ulama Saudi Arabia.
***
Setiap kita mengunjungi orang sakit, kita selalu mendoakannya
agar diberi Allah kesembuhan. Namun, sejauh mana keyakinan kita terhadap
pengaruh do’a yang kita ucapkan tersebut terhadap kesembuhan orang yang kita
kunjungi tadi? Jangan-jangan kita mengucapkannya hanya sekedar kebiasaan;
dengan kata lain sebatas diucapkan dengan lisan, tanpa diiringi keyakinan bahwa
doa’ tersebut merupakan salah satau metode pengobatan yang diajarkan
Rasululullah Saw kepada umatnya.
Lantas, apa pengaruh do’a terhadap kesembuhan? Inilah yang
dipelajari Dr. Dhiyak Al-Haj Husen, seorang pakar kesehatan bidang rematik di
Ingris, anggota Asosiasi Pengobatan Sakit Punggung dan Akupuntur Ingris dan
juga anggota Asosiasi Pengobatan Sakit Punggung Dengan Laser di Amerika.
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukannya menggabungkan metode
pengobatan moderen dengan metode Nabi (Thibbunnabawi) dengan tujuan mengetahui
dengan pasti sejauh mana efektifitas Laser yang dibarengi dengan do’a dalam
mengobati penyakit punggung / tulang belakang yang diderita para pasiennya.
Dr Dhiyak menjelaskan bahwa penyakit bagain belakang / punggung
adalah yang paling banyak diderita manusia saat ini setelah rematik,
berdasarkan kunjungan para penderita ke dokter. Dalam berbagai penelitian
dijelaskan bahwa hamper 80 % penghuni bumi saat ini pernah menderita sakit di
bagian bawah punggung semasa hidup mereka.
Melihat adanya efek samping dari obat-obat dan konsentrasi para
pakar kesehatan hanya terhadap aspek fisik tanpa peduli terhadap aspek rohani
maka muncul berbagai tawaran untuk menggunakan pengobatan komprehensif
(penyempurna) seperti kemoterapi, akupuntur, laser dan pengobatan fisik-psiskis
seperti meditasi (merenung) dan doa untuk kesmebuhan.
Berdasarkan pemikiran tersebut saya menggabungkan antara metode
pengobatan moderen dengan pengoatan Nabi (Thibbunnabawi) dalam penelitian /
eksperimen yang saya lakukan. Hal tersbeut saya lakukan untuk mengetahui secara
pasti efektifitas Laser dengan do’a dalam mengobati sakit punggung yang
diderita para pasien.
Saya menerapkan metode tersebut kepada 40 pasien yang umur
mereka berkisar antara 30 sampai 65 tahun. Semua mereka adalah penderita
penyakit punggung lebih dari tiga bulan. Para pasien tersebut dibagi menjadi
dua kelompok. Kelompok pertama dengan menggunakan sinar laser ringan saja di
tempat-tempat / titik-titik akupuntur sebanyak 40 titik di semua tubuh mereka.
Kelompok kedua dengan melakukan hal yang sama, namun ditambah dengan do’a yang
diajarkan Rasul Saw :
أسأل الله العظيم رب
العرش العظيم أن يشفيك
“Aku memohon pada Allah yang Maha Agung, Tuhan Pencipta
singgasana yang agung agar berkenan menyembuhkanmu”
Do’a tersebut saya baca sebanyak tujuh kali setiap titik
akupuntur saat menggunakan laser, tanpa didengar dan diketahui oleh sang pasien
bahwa saya menggunakan do’a agar terhindar dari mispersepsi.
Penilaian tingkat rasa sakit dan sejauh mana kemampuan pasien
untuk membungkuk (ruku’) diakukan langsung setelah selesai terapi, kemudian
setelah 4 pekan, 8 pekan, 12 pekan dan setelah 6 bulan.
Hasilnya sangat mengagumkan. Kelompok dengan menggunakan do’a
ternyata sudah mengalami proses kesembuhan secera signifikan sejak selesai
terapi dan terus meningkat kesembuhannya sampai setelah enam bulan berikutnya.
Sedangkan yang tidak menggunakan do’a hanya megalami sedikit perubahan sejak
selesai terapi dan setelah beberapa pekan saja. Setelah dua bulan rasa sakit
datang kembali.
Subahanallah…
Sebuah hasil penelitian seorang pakar yang sangat mengagumkan
dan dapat dipercaya kebenarannya. Sebab itu, Lembaga Saintifik dalam Qur’an dan
Sunnah (Commission on Scientific Signs of Qur’an & Sunnah) mengajak untuk
memperbanyak do’a saat Anda menghadapi sakit, apakah yang sakit itu
istri/suami, anak-anak, karib kerabat dan siapa saja yang Anda kunjungi. Dengan
penuh keyakinan do’a Anda dikabulkan Allah. Anda pasti akan menyaksikan
hasilnya dengan izin Allah.
Separah apapun penyakit yang diderita, maka jangan sekali-kali
berputus asa akan rahmat Allah. Kewajiban kita meminta kepada Allah yang Maha
Agung, Tuhan Pencipta singgasana yang agung agar berkenan menyembuhkan penyakit
kita.. Amin..
(Majalah Al-I’jaz Al-Ilmi No 30, Jumadil Akhir 1429)