Monday, 13 April 2015

Perihal taubat

Perihal taubat
Al-Quran, Surat An-Nur, Surat ke 24, Ayat ke 31 tentang Perintah untuk bertaubat, sebenar-benarnya taubat (Taubat Nasuha)
"Dan bertaubatlah engkau semua kepada Allah, hai sekalian orang Mu'min, supaya engkau semua memperoleh kebahagiaan." (an-Nur: 31).

Salah satu cara agar kita bahagia adalah bertaubat, mengakui kesalahan diri, dan berubah menjadi baik.
Kembali ditegaskan dalam surat Hud dan Surat At-Tahrim
"Mohon ampunlah kepada Tuhanmu semua dan bertaubatlah kepadaNya." (Hud: 3)
Disini ditujukan untuk semua orang, karena tidak ada manusia yang tidak berdosa, disurga lebih banyak diisi oleh orang yang bertaubat termasuk ustad atau ulama sekalipun.
"Hai sekalian orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang nashuha -yakni yang sebenar-benarnya." (at-Tahrim: 8)
Taubat nashuha itu wajib dilakukan dengan memenuhi tiga macam syarat, yaitu:
a. Semua hal-hal yang mengakibatkan terkena siksa, karena berupa perbuatan dosa jika dikerjakan, wajib ditinggalkan secara sekaligus dan tidak diulangi lagi.
b. Bertekad bulat dan teguh untuk memurnikan serta membersihkan diri sendiri dari semua perkara dosa tadi tanpa bimbang dan ragu-ragu.
c. Segala perbuatannya jangan dicampuri apa-apa yang mungkin dapat mengotori atau sebab-sebab yang menjurus ke arah dapat merusakkan taubatnya itu.
Banyak sekali hadits yang membahas tentang Allah Maha penerima Taubat walaupun dosanya seluas langit dan bumi dan Allah S.W.T sangat bergembira dengan hamba-hambanya yang bertaubat.
Dari Abu Hamzah yaitu Anas bin Malik al-Anshari r.a., pelayan Rasulullah s.a.w., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu lebih gembira dengan taubat hambaNya daripada gembiranya seorang dari engkau semua yang jatuh di atas untanya dan oleh Allah ia disesatkan di suatu tanah yang luas." (Muttafaq 'alaih)
Ana Akhiri dengan salah satu ayat dari surat Ali -Imran ayat 135 tentang orang yang jahat dan menganiaya diri sendiri untuk segera bertaubat nasuha,
"Dan orang-orang yang apabila melakukan kejahatan atau mengianiaya dirinya sendiri, mereka lalu ingat kepada Allah, kemudian memohonkan pengampunan karena dosa-dosa mereka itu. Siapakah lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain Allah? Dan mereka tidak terus-menerus mengulangi perbuatan yang jahat itu, sedang mereka mengetahui." (Ali-Imran: 135

No comments:

Post a Comment